SERBA SERBI PRAMUKA
PESERTA 1 ORANG
WAKTU 15 MENIT
Sejarah Pramuka di Dunia
Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout. Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku tentang prinsip dasar kepramukaan “Scouting for Boys” yang artinya pramuka untuk laki-laki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama
Agnes maka terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan
sebutan “Girls Guides“. Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell.
Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan
nama CUB (anak srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan
dari sebuah buku yang berjudul “The Jungle Book” karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu
organisasi pramuka bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat
tahun kemudian yaitu tahun 1922 Powel menerbitkan buku menerbitkan buku
”Rovering To Succes” buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.
Jambore Dunia
Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah
pramuka dimana untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain
itu tahun ini juga dibentuk Dewan Internasional pramuka yang
beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London. Biro pramuka putra
dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina,
Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima kantor pusat
sekretariat di London dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab,
Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam
kegiatan tersebut diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu
Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The
World ).
Pelaksanaan Jambore dunia selanjutnya:
- Tahun 1924 ke II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
- Tahun 1929 ke III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
- Tahun 1933 ke IV di Godollo, Budapest, Hongaria
- Tahun 1937 ke V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
- Tahun 1947 ke VI di Moisson, Prancis
- Tahun 1951 ke VII di Salz Kamergaut, Austria
- Tahun 1955 ke VIII di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
- Tahun 1959 ke IX di Makiling, Philipina
- Tahun 1963 ke X di Marathon, Yunani
- Tahun 1967 ke XI di Idaho, Amerika Serikat
- Tahun 1971 ke XII di Asagiri, Jepang
- Tahun 1975 ke XIII di Lillehammer, Norwegia
- Tahun 1979 ke XIV di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
- Tahun 1983 ke XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
- Tahun 1987 ke XVI di Cataract Scout Park, Australia
- Tahun 1991 ke XVII di Korea Selatan
- Tahun 1995 ke XVIII di Belanda
- Tahun 1999 ke XIX di Chili, Amerika Serikat
- Tahun 2003 ke XX di Thailand
Sejarah Pramuka di Indonesia
Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk
organisasi kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik
dan siap menjadi kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul
berbagai organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders
Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche
Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan
istilah Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery
menjadi Pandu atau Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka
pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan
Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI
(Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan
dilarang. Maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk
masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan
yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi
satu-satunya organisasi kepanduan.
Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi
100 organisasi kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-pecah
akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan
nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal
tersebut didasarkan pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April
1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka
dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan Presiden pada 9 Maret
1961.
Tentunya banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di
peringati pada 14 Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14
Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di
seluruh Indonesia, sehingga di tetapkan sebagai hari Pramuka yang di
ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya presiden juga telah melantik
Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
Sejarah Kepramukaan Umum
Scouting yang di kenal di
Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord
Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat
dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting
secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau
Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden
Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku
yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah
kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun
1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan
ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang
berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip
dasar dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai
tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta
kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan
generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu
dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari
ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris
MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu
di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS,
untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen
bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu beliau menyatakan
pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam
suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama
GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan
kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang
TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun
1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak
pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden
Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak
itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun
Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami
pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya
oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam
falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang
merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal
tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45
Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi
Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi
Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA.
VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA
VISI :
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”
MISI :
- Mempramukakan kaum muda
- Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
- Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
- Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan
Strategi:
- Meningkatkan jumlah dan mutu satuan pendidikan keparamukaan
- Meningkatkan jumlah dan mutu peserta didik
- Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik
- Memperbarui kurikulum pendidikan kepramukaan
- Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan
- Memantapkan organisasi, sitem manajemen, dan sumber daya
- Meningkatkan pelaksanaan pelbagai program Gerakan Pramuka
Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia
yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum
muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, social,
intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
- Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
- Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
- Meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjdai calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
- Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
- Peduli terhadap dirinya pribadi
- Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
- Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
- Belajar sambil melakukan
- Sistem berkelompok
- Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
- Kegiatan di alam terbuka
- Sistem tanda kecakapan
- Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
- Kiasan Dasar
Lambang
Lambang Gerakan Pramuka
- Gerakan Pramuka berlambangkan: Gambar silhouette TUNAS KELAPA
- Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka
- Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan
istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama
yang menurunkan generasi baru.
Jadi buah kelapa/nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. - Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia. - Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya
daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiaman juga. - Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohan yang tertinggi di Indonesia.
Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. - Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.
Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. - Kelapa/nyiur adalah pohon yang serba guna, dari ujung atas hingga akarnya.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
- Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL”, dan
istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama
yang menurunkan generasi baru.
- Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian
- Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.
- Pemakaian lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam tanda-tanda, bendera, papan nama, dsb. diatur dalam Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
- Lambang Gerakan Pramuka berupa Gambar silhouette TUNAS KELAPA sesuai dengan SK Kwartir Nasional No. 6/KN/72 Tahun 1972, telah mendapat Hak Patent dari Ditjen Hukum dan Perundangan-undangan Departeman Kehakiman, dengan Keputusan Nomor 176634 tanggal 22 Oktober 1983, dan Nomor 178518 tanggal 18 Oktober 1983, tentang Hak Patent Gambar TUNAS KELAPA dilingkari PADI dan KAPAS, serta No. 176517 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Hak Patent tuliasan PRAMUKA.gerakan pramuka
ISTILAH KEPRAMUKAAN
DALAM BAHASA INGGRIS
alam Pramuka
Karena perkembangan jaman dan era globalisasi saat ini. Tentu bahasa inggris termasuk bahasa yang wajib kita mengerti. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka menggunakan bahasa inggris agar memudahkan peserta didik dan orang dewasa untuk memahami dan mengerti istilah asing kepramukaan kita. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
DALAM BAHASA INGGRIS
alam Pramuka
Karena perkembangan jaman dan era globalisasi saat ini. Tentu bahasa inggris termasuk bahasa yang wajib kita mengerti. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka menggunakan bahasa inggris agar memudahkan peserta didik dan orang dewasa untuk memahami dan mengerti istilah asing kepramukaan kita. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
-
Istilah IndonesiaIstilah AsingDwisatyaCub/Brownie PromiseDwidarmaCub/Brownie LawTrisatyaScout/Girl Guide PromiseDasadarmaScout/Girl Guide LawAnggaran DasarScout ConstitutionAnggaran Rumah TanggaScout by LawSiaga PuteraCubSiaga PuteriBrowniePenggalang PuteraScout/Boys ScoutPenggalang PuteriGirl Scout/Girl GuidePenegak PuteraRoverPenegak PuteriRangerPandega PuteraSenior RoverPandega PuteriSenior RangerCalon SiagaTenderpadCalon PenggalangTenderfootCalon PenegakRover/Ranger CandidateCalon PandegaSenior Rover/Ranger CandidateBarungSixReguPatrolSanggaGangPemimpin BarungSixer LeaderPemimpin ReguPatrol LeaderPemimpin SanggaGang LeaderPerindukanPackPasukanTroopAmbalanCrewSiaga MulaThird Class CubSiaga BantuSecond Class CubSiaga TataFirst Class CubPenggalang RamuThird Class ScoutPenggalang RakitSecond Class ScoutPenggalang TerapFirst Class ScoutPenegak BantaraSecond Class Rover/RangerPenegak LaksanaFirst Class Rover/RangerSiaga GarudaEagle Cub/BrowniePenggalang GarudaEagle Scout/GuidePenegak GarudaEagle Rover/RangerPembina SiagaPack LeaderPembantu Pembina SiagaAssistant Pack LeaderPembina PenggalangScout Master/Troop LeaderPembantu Pembina PenggalangAssistant Scout MasterPembina PenegakUnit LeaderPembina GugusdepanGroups LeaderPelatihLeader/TrainerAndalanCommisionerPramuka UtamaChief ScoutTunas KelapaThe Sprouting CoconutGugusdepanGroupsKwartir RantingSub-District HeadquartersKwartir CabangDistrict HeadquartersKwartir DaerahProvincial HeadquartersKwartir NasionalNational HeadquartersMajelis PembimbingSponsoring CommitteeSatuan KaryaSpecial Troop, Special TaskDewan Kerja PenegakRover Council
SALAM SEMANGAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar